Rabu, 25 Mei 2016

LED Lampu Hemat Energi (LHE)

Hemat Listrik - Cara menghemat listrik, salah satu caranya dengan mengganti lampu-lampu lama kita dengan lampu hemat energi (LHE) dimana saat ini mudah kita temukan di minimarket dan supermarket terdekat. Sejak dikembangkan LHE ada tiga jenis lampu pengganti lampu neon lama yaitu : Light Emitting Diode (LED), Compact Fluorescant Lamp (CFL) dan Energy Saving Incandescent. 

Pada artikel perdana ini akan diuraikan tentang lampu LED sebagai Lampu Hemat Energi (LHE), semoga bermanfaat.
LED
Contoh Lampu LED

LED – hemat energi hingga 75- 80%

Dulu lampu LED banyak kita temukan untuk lampu indikator berbagai peralatan elektronik dan lampu pengatur lalu lintas (lampu bangjo). Dibandingkan dengan lampu neon biasa, lampu LED dengan konsumsi energi hanya 20% - 25% saja, maka lampu menjadi lampu penerangan paling hemat yang banyak diaplikasikan saat ini.

Selain hemat energi, masa pakai lampu LED juga panjang yaitu 25 kali lebih panjang. Lampu LED tersedia dalam beberapa model, seperti bergaya bohlam berwarna putih susu ataupun yang berwarna-warni. Jika lampu neon biasa mengkonsumsi daya 12-20 watt, maka lampu LED cukup memerlukan daya sekitar 4-10 watt saja.

Dalam menghasilkan cahaya, lampu LED tidak membutuhkan starter, filamen ataupun gas seperti lampu neon TL dan lampu bohlam pijar, sehingga lampu LED tidak menimbulkan suara dengung maupun panas, juga tahan goncangan. Hal itu pulalah yang membuat lampu LED jadi hemat energi dan awet.

Penggunaan lampu LED dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan karena : LED membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik, tidak mengandung zat racun merkuri, sangat minim emisi CO2, oksida belerang, dan limbah nuklir.

Pada akhirnya kita harus terus melakukan penghematan energi dalam berbagai aktifitas kehidupan, salah satunya dengan memakai lampu LED sebagai Lampu Hemat Energi.